Selasa, 08 Desember 2015

Puisi

"Mikasa"

Sebelum adanya kesempatan Berdiri
Ada untuk mengambil, Pada saat ini - saat yang tepat ini
Aku akan mempersiapkan diri
Untuk menghadapi rakasa yang hanya Aku saja yang bisa taklukkan
Menyulap kekuatan, yang diberikan kepada jiwa kita
Menyulap kekuatan

Sejajarkan batu untuk membentuk pesan di pasir
Aku tidak akan pernah melepaskan
Hal ini ditulis dalam pasir

Yang terletak di bawah-ku
Menatap kembali pada seorang pria tak berdaya
Aku sudah melakukan semua yang aku bisa
Itu terletak di tangan mereka yang mencari suara, melonjak di atas sisanya
Dibangun dari tanah
Membentuk goresan pada permukaan
Kami bertahan di malangnya waktu
Menyulap kekuatan
Dan kami berkembang di malangnya waktu

NERAKA (Sajak)

NERAKA...!

DUNIA.....!
Iya, Dunia... Dunia yang kau Singgahi.
apakah engkau tahu sepatutnya kita terkubur
sebab dunia adalah Neraka yang memiliki Harapan

Seperti cermin yang berhadapan
kita terbelah ditengahnya.
melubangi diri dengan Dosa dan Dusta.
berpapasan dalam tiga suasana
Surga, Neraka, atau Dunia.

Membusuk...
Menghias...
Terbakar...
Di Puja...
Di Hujat...
Suci...
Nista...
Luka...
Tawa...
Siksa...

Entahlah... banyak angka dan kata yang berkutat,
sejenak bertempurlah menemui Takdirmu
hantam dendam dan tuntaskan Derita.
 ..................
Bukan, ini bukan tentang Dendam,
itu sanggahmu pada fakta.
tapi tetes demi tetes yang kau keluhkan
seakan membungkus engkau pada DUKA.

jangan menyalahkan Diri
salahkanlah apa yang tak pernah kau perbuat.

MEMBIARKAN DIRI TERSAKITI AGAR YANG LAIN TIDAK TERSAKITI?
dalam kegilaan kita mampu bertahan
bahkan saat terhunusnya pedang,
kau masih mendustai dirimu.
bukankah kegilaan itu yang mampu
iya, kegilaan itu mampu merubahmu
bahkan mereka pun mengerti itu