SLICE OF LIFE
(Bukan Sebuah Kisah yang sepantasnya terungkap)
PART 1
Perkenalkan namaku Chiver, bukan "Lucifer" Didalam kisah Alkitab atau pun "Ulquiorra Chiver" dalam Kisah Anime BLEACH tapi ini lah namaku, pemberian terindah yang akan menjadi apapun yang akan aku lakukan. Tahukah kalian bagian kehidupan ku adalah bayangan, meski aku telah berdiri sendiri dengan kakiku. tapi tidak ada satu orang pun yang melihatku didalam GELAP. Dan saat ini aku tidak lagi memiliki Raga yang utuh seperti layaknya Manusia.
Baiklah, kita mulai saja kisahnya......
Luna, seorang gadis Kecil yang baru saja pindah Sekolah dari tempat yang tidak pernah aku ketahui. tapi pada saat itu aku menyangka bahwa dia pindah dari planet lain, dengan berjuta-juta keping Keajaiban yang aneh yang dia Bawa ke bumi. dan dia masuk ke Sekolahku, bahkan sekelas denganku, di sekolah Favorit yang hanya di isi oleh Anak-anak pintar dan Berbakat, tapi ada juga beberapa anak-anak yang tidak memiliki keduanya namun masih bisa masuk berkat adanya Dana yang kuat. dan itu termasuk Aku, Chiver seorang anak Nakal yang Hobinya mencari Masalah dan bermain Game.
Luna kini masuk kekelasku tanpa berbicara, namun dia hanya menulis kata-kata diatas kertas yang selalu dia bawa dan tergantung di Lehernya, tampaknya itu seperti buku catatan seorang Kutu-buku menurutku. oh ya, dia Sempat menuliskan kata perkenalan yang sudah pasti diacuhkan oleh satu kelas, yang pada dasarnya kelas ku adalah kelas dengan siswa-siswa yang bisa dikatakan kurang Bermoral. dan akhirnya Luna dipersilahkan duduk di bangku Kosong di sebelahku yang berada dibelakang
Luna kini masuk kekelasku tanpa berbicara, namun dia hanya menulis kata-kata diatas kertas yang selalu dia bawa dan tergantung di Lehernya, tampaknya itu seperti buku catatan seorang Kutu-buku menurutku. oh ya, dia Sempat menuliskan kata perkenalan yang sudah pasti diacuhkan oleh satu kelas, yang pada dasarnya kelas ku adalah kelas dengan siswa-siswa yang bisa dikatakan kurang Bermoral. dan akhirnya Luna dipersilahkan duduk di bangku Kosong di sebelahku yang berada dibelakang
Ketika dia berjalan kearahku, ku lihat jelas wajahnya yang tadinya terlihat samar karena jauh di depan, begitu indah seakan memancarkan cahaya keajaiban yang nyata, dan pada saat yang sama saat ku memandanginya, dia malah memberikan sebuah Senyuman yang jauh lebih indah dari terangnya cakrawala dikala Senja. dan hal itu tentu saja membuatku tersipu malu, namun dengan cekatan aku Palingkan wajah dan memasang wajah sangarku, tapi dia tetap saja tersenyum. Ada apa dengan dia, sungguh aneh dengan senyuman yang terukir diwajahnya saat memandangku. bahkan sepanjang pelajaran aku masih saja memasang wajah benggisku, dengan anggapan dia akan menjauhiku, Yah sebenarnya aku benci untuk mendekat tapi takut untuk menghindar. Tapi wajah manisnya tetap saja memancarkan senyuman yang indah itu. seakan ingin memetik segala Benciku. "AHHHH!!!! sudahlah, lupakan..." teriakku didalam hati
Jam istirahat pun dimulai, dan dia tidak ingin membaur dengan yang lain, mungkin karena dia memang tidak suka berbaur atau tidak suka memulai sebuah Hubungan, entahlah aku sendiri tidak tahu,"TUNGGU DULU!... kenapa aku harus memikirkannya? bukankan dia itu harus di tatar dulu karena baru masuk di lingkunganku, Lingkungan Singa" ucapku dalam hati. "baiklah rencana awalnya aku akan berkenalan dengan dia, kemudian.... ya, kita lihat saja nanti" pikiran jahatku mulai menjelma menjadi diriku.
"hai Luna, itu namamu kan?" sapaku, tapi tidak terdengar jawaban.bahkan sampai tiga kali aku memanggilnya, dia tidak sedikitpun menoleh kearahku yang ada dibelakangnya. Sontak hal ini membuatku Malu dan menjadi olok-olokan teman-teman sekelasku, mereka berteriak "DASAR MANUSIA BODOH!" tentu saja itu membuatku marah... "LUNA!" dengan berteriak aku panggil namanya namun dia tetap saja tak bergeming, sungguh membuat hatiku kesal sejadi-jadinya, dan dengan tidak sengaja aku mengatakan "DASAR CEWEK TULI!" dan satu kelasku langsung saja menoleh kearahnya dan kearahku, seakan tidak percaya dengan apa yang aku katakan tadi, tapi semua itu aku acuhkan karena kesalku lebih tinggi karena Luna tak mau menjawabku, apa ini karena niat jahatku yang mampu terbaca oleh pikirannya?. entahlah, hatiku masih saja kesal karena tak mendapat sambutan darinya. Hingga akhirnya aku menarik tangannya dan dia terkaget serta relfek dan terjatuh kebawah, semua yang melihat itu justru tertawa "HAHAHAHAHA....." itu terdengar jelas di telingaku, begitu menyakitkan dan memalukan. Bahkan sampai jam pelajaran selesai hingga kami semua pulang, teman sekelasku masih saja membicarakan hal yg terjadi Di jam istirahat tadi. dan saat aku melihat Luna, dia terlihat biasa saja, seakan tidak terjadi apa-apa. dan malah menaruh senyum kepadaku.
......................................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar