Senin, 30 Maret 2015

Kangen

Kangen

Kandil diatas jati mulia
Mulai habis di telan masa
Secangkir kopi hitam
Semakin dingin di hantam malam

Melafalkan kata yang diam
Aku menanti kerinduan penuh dendam
Dendam untuk merangkul
Dendam untuk menghina

Bila dendam ini tercampur
Disatukan siksa menunggu
Maka darahku enggan lagi berlari
Mengitari ujung jari-jemariku

Angin hanya bisa kangen
Namun rembulan hilang entah kemana
Jadikan mereka legenda malam
Yang mungkin pembelajaran masa depan

Oh Melati, rubahlah wujudmu
Menjadi belati yang tak segan menyakiti
Tusuk dan sayat aku yang tengah merindu
Jangan menunggu hingga aku menghakimi diri

Atau beri aku alasanmu
Agar kangen ini bertumpu
Pada awal dan akhir tujuanmu
Bukan berangan pada puisi palsu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar