Menunggu alasanmu
Ibarat ranting yang rapuh
Aku terpisah dari kehidupanku
Seumpama bangkai
Aku hal yang tidak berguna
Lalu...
Kenapa Bunga mengagumiku?
Kenapa berlian ingin disanding batu?
Kenapa Jaring kasihmu menangkapku?
Dan kenapa aku Percaya padamu?
Apa karena aku lemah di hadapmu?
Apa karena bentuk fisik dan rupaku?
Atau karena harta dan kejayaanku?
Mungkinkah karena Kelebihanku?
TIDAK...!
Itu tidak mungkin
Sebab yang ku miliki hanya sebuah
Sebuah jantung dengan darah yg mengalir
Sebuah Hati yang ingin berhati-hati
Sebuah alibi dengan Persepsi ku sendiri.
Lalu apa alasan Dewi menganggapku ada?
Adakah peri yang menghasutmu?
Ataukah Iblis yg berdoa untuk ku?
Mungkinkah ada malaikat yang mengutukmu?
Atau mungkin sosok kelamku yang menarikmu kedalam Kuasaku?
Entahlah...
Sampai saat ini aku masih tetap
Dan tetap mencoba menemukan alasanmu
Walau terkadang itu menjadi kejanggalan bagimu.
Wahai pemberi makna cinta.
Berikan aku air kehidupan
Dan beri aku nafas kasih sayang
Juga beri aku arti makna Cinta
Agar aku mengerti alasannya menyayangiku dan mencintai dirinya
Tolong ajari aku memberi pola dalam datarnya auraku
Dan mengubah semua menjadi lukisan indah di atas kanvas hidup yg kelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar