Jumat, 13 Maret 2015

Keraguan (puisi)







KERAGUAN

TENTANG ANNA


Aku dicerca gemuruh tanya
bukan tentang asa-ku
namun tentang prologmu
kisah kematian kecil dan suara

menghilang dalam jejak desember
airmata terseret tetesan hujannya
apakah terdengar suara parauku
yang tak henti meneriakkan kepergian

bangkit dari ketidakmungkinan
ini seperti cerita lama dengan kalimat yang beda
dan mereka berguman seakan aku membual
tentang kisah dan kasih yang tiada

bukankah itu realita kejam
bukankah ini sebuah hardikan keras
sebuah waktu yang terkunci
seakan ingin kembali dan berlutut

aku percaya dan mempercayai
kehadiranmu diantara muara kehidupan
aku terlanjur mempercayai keberadaanmu
di alam tentang kehampaan

Lalu apa yang harus terungkap?
kenapa hanya pagar dan lingkaran?
kenapa tak langsung menyapa?
dan kenapa harus bersimpuh dan sembunyi?

jika karena alasan ketakutan
kau tak perlu risau sebab aku masih memujamu
atau karena pesakitan yang kau cerna
atau mungkin keraguanmu tentang Ketulusan

dear Anna...
tak perlu meragu, tak usah curiga
aku masih sama
tak ada perubahan dalam sikap dan rasa

kini aku bertatap pada tanya
berargumen tentang keberadaan
tidak ada lagi cerita yang mampu tertuang
di kertas kusam lembaranku

tapi inikah mimpi buruk
jika benar kabar ketiadaanmu
atau malaikatku berbohong
dan berkata ini hanyalah mimpi

oh pikiranku, kau meracuniku
dengan alibi yang menumbangkan logika
dengan nurani yang melecehkan fakta
dengan ingatan yang bercerita

meski aku harus percaya
mata ini tak bisa berdusta
kau masih terlalu indah
dan aku terbuai karenanya

tolong beri gelap dan terangnya
bukan remangnya waktu senja
tolong hiasi kembali puisiku
dengan setiap senyumanmu

jika benar asapmu masih ada
maka akan kucari sumber apimu
jika benar sungaimu mengalir menuju hilir
maka hulu dari sungaimu akan ku gilir

DAN...

Tolong katakan apa maksud semuanya
berikan fakta, agar tak menjadi fata morgana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar